Aku termenung dalam diamku
Terlukiskan hanya wajahmu dihatiku
semilir angin berhembus seakan akan membawaku pada pangkuanmu
Angin hanyalah sosok bisu yang tidak akan pernah mungkin bisa membantu
Aku termenung dalam tanyaku
Mengapa rindu ini sangat menorehkan luka ???
Dadaku sudah sesak karena merindukanmu
Dulu dirimu yang selalu hadir dihadapanku
Kini dirimu menghilang ditelan oleh sebuah jarak
Jarak yang tak lagi dekat
Hanya bersama hembusan angin
Aku mampu meneriakkanmu wahai Rinduku
Meski dirimu tak pernah menghiraukannya
Aku benar - benar terjebak oleh rindu yang tak pasti
Yang tidak akan pernah kutemukan titik akhirnya
Yang tidak akan pula ada titik temunya
Dan aku pun tak tahu kapan aku bisa menyudahinya
Terkadang hati ini lelah
Lelah oleh sebuah kerinduan
Kerinduan yang selalu menemaniku tanpa bosan
Ternyata Namamu masih kokoh dalam dinding hati ini
Meskipun perih terasa mengiris
Oh Semesta ...
Titipkanlah rinduku ini pada semilir angin yang selalu menyapaku
Agar dia tahu ...
Bahwa rinduku ini tak berujung
0 comments:
Post a Comment