Hari Minggu ini tepatnya tanggal 1 Oktober 2017 merupakan Hari Kesaktian Pancasila. Dimana setiap tanggal 1 Oktober ini, Indonesia setiap tahunnya memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Sejarah hari Kesaktian Pancasila ini berawal dari Gerakan 30 September/PKI. Insiden ini berlangsung pada malam hari. Dan selama bulan September kemarin atau tepatnya detik - detik menjelang peringatan G30S/PKI , masyarakat Indonesia memutar kembali tayangan tersebut. Bahkan disekolah -sekolah pun pada nonton bareng tayangan tersebut. Apalagi tetangga sebelah yang diseberang *sono noh* ... hehehe .... antusias banget dateng ke aula demi nobar G30S/PKI ... *hadeuuuuh*... Sementara aku sendiri, ah gak deh mendingan juga nonton komedi dah. Bukannya gak mau merasakan perjuangan Pejuang Indonesia melawan Komunis akan tetapi aku beneran gak nahan sedihnya tar ujung - ujungnya air mata bertumpahan deh ... *lebay_lu itu mah udah kayak nonton telenovela*... gkgkgkgkgk ... lagipula takut ah mungkin seserem film horor ... *oooh no* ...
Tapi disini aku gak mau berkepanjangan menceritakan sejarah tersebut. Lagipula sejarah ini masyarakat Indonesia pun sudah pada tau bahkan di buku - buku sejarah pun sudah dijelaskan secara rinci.
Nah ngomong - ngomong masalah sakti nih, memangnya Pancasila aja yang sakti ... hehehe ... Banyak koq para ulama atau orang - orang tertentu yang dipercaya punya ilmu sakti. Apalagi ucapan atau doa seorang ibu. Banyak ya kejadian di kehidupan kita, tanpa disadari seorang anak termakan ucapan atau doa ibunya sendiri. Yang lebih seremnya lagi ucapan - ucapan seorang ibu disaat beliau sedang marah atau kesal, dengan mudah sekali mengucap sumpah serapah di hadapan anaknya yang seharusnya tidak dikatakan. Padahal secara garis besar ucapan atau doa seorang ibu itu merupakan senjata terampuh. Terkadang sangat diabaikan sekali oleh orang tua apalagi seorang ibu, yang seharusnya menjadi panutan bagi anak - anaknya. Entah mereka sadar atau tidak dengan ucapan yang mereka keluarkan sehingga waktu yang membuktikan dan membenarkan bahwa yang beliau ucapkan itu benar - benar terjadi dan disitulah penyesalan terungkap.
baca juga Aku dan Orang Tuaku
Yah itu juga seperti yang terjadi pengalaman aku, ibu aku memang terbilang cukup temperamental. Sedikit - sedikit pake acara marah, sedikit - sedikit pake acara pukul. Tapi itu mah dulu banget zaman baheula waktu kecil, sewaktu sekolah pun ngalamin juga sih. Iya sih memang kuakui kesalahan memang dari aku tapi wajar aja kaleee namanya juga anak - anak biasalah kalo ngelakuin kesalahan. Tapi kan kepingin aku jangan pake acara emosi dan maen pukul donk... *ngenes*... baca juga
Aku anak pertama, sebenarnya akulah yang paling banyak kena bully sama orang tua terutama mamahku. Yang paling aku gak suka dari mamahku, itu lho ucapannya ngena banget. Asal ngomong asal ceplos. Beda sama adikku, dia paling disayang diantara saudara - saudaranya. Kalau orang tua atau mamahku gak suka melihat prilaku dia, eh malah dibiarin. Dibiarkan berlalu begitu saja ... Yang akhirnya sekarang dia sudah besar dan beranjak dewasa berani melawan orang tua apalagi mamahku pernah tersakiti hati olehnya. *hmmmmm nyem nyem*.....
Terkadang aku yang namanya anak sakit hati juga sih sama ucapan - ucapan yang dilontarkan orang tua kepadaku. *lha wong aku juga manusia biasa*. Tapi itu tidak pernah digubris oleh orang tuaku atau mamahku. Bahkan sampai saat ini masih ada aja ucapan buruk yang seharusnya tidak dikatakan. Padahal aku pernah menasihati mamah, bahwa doa atau ucapan seorang ibu itu senjata sakti yang paling ampuh. Hmmm ... apa boleh buat namanya juga orang tua mau menang sendiri dan gak mau menerima masukan orang yang lebih muda. Meskipun terkadang aku takut ucapan itu terjadi sama aku. Akan tetapi aku selalu berdoa agar aku terlindungi dari ucapan buruk orang tua atau seorang ibu. Iya saran aku sih kalau mau mau memarahi anak, lebih baik jaga dulu emosi dan perkataan atau juga cepat berdoa pada Allah SWT agar terlindungi dari perkataan buruk dan terlindungi dari godaan - godaan bisikan iblis yang menyesatkan. Sebelum penyesalan menghampirinya. Rentan memang bagi seorang ibu untuk berkata - kata, maka dari itu " Jaga emosi dan Perkataanmu wahai ibu"!!!
0 comments:
Post a Comment