Memperbincangkan masalah rezeki adalah hal yang sangat disukai oleh manusia. Ini dikarenakan rezeki merupakan sumber pokok kehidupan manusia di dunia. Selama ini pasti kita disibukkan dengan mencari rezeki, dengan berbagai cara usaha keras bahkan berdo'a. Rezeki setiap manusia di dunia ini sudah diatur oleh Allah SWT. Apalagi jika kita dikasih rezeki berupa materi yang melimpah ruah, rasa senang dan bahagianya kita sehingga terkadang timbulah kebanggaan akan kemampuan dan usaha keras selama ini. Padahal tanpa Allah kita bukan apa apa dan bukan sehebat yang dipikirkannya. Bahkan terkadang kita pun lupa, bahwa kesuksesan kita itu juga merupakan do'a dari kedua orang tua. Karena modal kesuksesan seorang anak sesungguhnya berkat do'a dan peran dari kedua orang tua. Beruntung dan bersyukurlah kalian yang sukses atau punya rezeki bagus, itu karena orang tua kalian terutama do'a ibu. Namun adakalanya disaat kita sudah sukses dengan materi yang berkecukupan, kita selalu lupa untuk memberikan sebagian rezeki kita kepada orang tua. Misalnya setiap gajian bulanan, dengan semangat kita pergi berbelanja ke tempat - tempat mewah, belum lagi kalau akhir pekan suka jalan - jalan ke tempat wisata bersama rekan kerja atau teman. Yang kesemuanya itu hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumtif semata sehingga di dompet tersisa hanya beberapa nominal saja. Dan kita lupa pada orang tua.
Ada pula yang hanya memikirkan kebutuhan pribadinya saja, semisal lebih banyak menabung di bank dengan alasan untuk beli rumah, mobil bahkan menabung untuk masa depannya, kelak bisa hidup bahagia bersama pasangannya nanti. Sementara dengan orang tua sendiri lupa. Ini kejadian nyata, saya punya teman, dia sudah bekerja di Korea selama beberapa tahun dan sepulang ke Indonesia, dia mulai merintis bisnis sendiri. Bahkan dia pun sudah punya mobil pribadi dengan sejumlah tabungan yang cukup lumayan besar dari hasil bekerja selama di Korea. Yang sangat disayangkan, dia masih minta sama orang tua, semisal buat ongkos bensin. Saya sempat tertegun dalam hati kecil : " koq tega teganya dia yang sudah punya cukup uang, berkehidupan mapan tapi sama sekali tidak mau memperhatikan orang tuanya, bukannya ngasih buat orang tuanya eh ini malah nyusahin". Namun ada pula yang rajin memberikan rezekinya kepada fakir miskin, anak yatim atau orang lain yang tidak mampu yang hanya karena ingin mendapat pujian dari mereka atau riya sementara dengan orang tua sendiri lupa. Lebih sulit lagi jikalau kita sudah berumah tangga, pastilah kebutuhan dari hari ke hari tidak ada habis - habisnya. Dan itupun orang tua terabaikan. Meskipun orang tua kita tidak pernah meminta pun, seharusnya kita - lah yang lebih dulu menawarkan atau memperhatikan keinginan orang tua.
Jadi, ketika seorang anak memiliki kemampuan finansial yang memadai, kita sebagai anak wajib memberi nafkah kepada orang tua. Sebenarnya keajaiban sedekah itu terletak pada kedua orang tua. Daripada kita selalu sedekah sama orang lain, sebaiknya yang wajib kita sedekahkan terlebih dahulu dan yang paling utama adalah kedua orang tua. Karena ridha dan do'a kedua orang tua - lah kita bisa sukses.
0 comments:
Post a Comment