Pages

Monday, August 7, 2017

Aku bagaikan karakter kura kura



Dari awal mulanya ibu - ku membawakan hiasan kura - kura dari Jakarta, sejak saat itu aku jadi tertarik dengan binatang yang satu ini. Di meja ruangan tamu dikelilingi hiasan kura - kura. Mereka sangat unik, lucu dan mungil. Kenapa aku bilang unik ? karena dia memiliki corak tempurung atau cangkangnya bergaris kotak kotak yang tidak dimiliki oleh hewan lain. Aku suka ... aku suka ... aku suka:D. Sampai - sampai kalau bepergian belum lengkap rasanya kalau tidak beli hiasan kura - kura. " itung - itung buat koleksi ". Kalau mau buat kue pun pasti yang dicari bentuk kura - kura. Tanpa aku sadari, sajadah yang aku gunakan buat shalat pun motifnya kura - kura ... hehehe ... " serba kura - kura ". Apalagi pernah ada tetangga yang bertamu kerumah, dia bilang : " wah ngoleksi kura - kura ya, persis kayak yang punya rumahnya ... selalu lambat laun ataupun boyot kayak burayot ( kalo kata orang sunda kelenyap kelenyep )". Dengan perasaan terkejut aku mendengar pernyataan tetanggaku. Karena selama ini tidak pernah terpikirkan oleh - ku kalau ternyata karakter - ku seperti kura - kura, hehehe ... Yang aku tahu sifatku pendiam.


Mungkin sebagian orang beranggapan kura - kura merupakan hewan yang biasa - biasa saja yang tidak memiliki keunggulan seperti hewan lainnya. Meskipun kura - kura ini hanya mampu berjalan lambat tapi memiliki tujuan yang pasti dan menang pada akhirnya. Seperti kisah kura - kura dan kancil di acara upin ipin.  Disana menceritakan perlombaan lari antara kura - kura dan kancil, yang dimenangkan oleh kura - kura. Dari perlombaan itulah terbukti bahwa kura - kura cukup cerdik mengalahkan kancil yang sombong itu.


Persamaan karakter kura - kura hampir mirip denganku. Diantaranya :
1. Lambat dalam segala hal alias alon alon asal kelakon ( biar lambat asal selamat )
2. Selalu terkurung didalam rumah ( tempurung ), jarang bergaul dengan sesama alias kuper
Memang dari dulu semasa sekolah, aku hanya punya teman satu dan itu itu terus. Gimana ya ? Susah untuk gaulnya, maunya tuh menyendiri. Bahkan sekarang pun lebih banyak diam dirumah, dengan tetangga pun aku tak pernah bergaul. Hanya seperlunya kalau bicara. 
3. Terkadang fokus pada hal - hal yang ingin dilakukan dan kemudian memberikan perhatian penuh pada tujuan itu. 
4. Terkadang lebih banyak sabar 
5. Selalu menjadi bahan pembicaraan entah mungkin orang lain iri atau sekedar usil membicarakan keburukan aku
6. Lebih baik mencari kedamaian sendiri jika ada sesuatu masalah
7. Cuek dan tidak terlalu perduli dengan urusan orang lain alias EGP  (emang gue pikirin )

Sementara perbedaannya :
1. Kalau kura - kura tidak pernah mengeluh ataupun merasa jenuh dan lelah. Sedangkan aku " suka ngeluh mulu ... cengeng kalo ngadepin masalah apapun ... " .
2. Kura - kura selalu berjalan lurus ke depan, dia tidak pernah berjalan mundur sekalipun masalah yang dihadapi itu berat. Kalau aku selalu menoleh pada masa lalu, kecewa dan menyesal pada masa yang telah lampau bahkan tidak pernah memaafkan kesalahan sendiri ataupun orang - orang yang berada di belakang yang sudah menyakiti. Dan terlalu pesimis untuk meraih masa depan dan susah untuk memperbaiki keadaan yang pernah kecewa pada masa lalu. Intinya tidak mau belajar melupakan yang sudah terjadi. Terkadang suami suka protes terhadap sikapku ini karena tidak mau merubah pola pikirku yang monoton.
3. Kura - kura tidak pernah merasa minder akan pribadinya sendiri. Aku selalu minder dengan diri sendiri bahkan tidak pernah percaya akan diri sendiri. Selalu saja melihat kelemahan dan kekurangan sendiri.
4. Kura - kura bisa hidup didarat maupun diair. Maksudnya dia bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sementara aku bukan pribadi periang untuk banyak orang. Apalagi aku juga gak bisa berenang kayak kura - kura ... hehehe ...


Jadi intinya, kita harus optimis, optimis dan optimis dalam menjalani kehidupan yang hanya sekali ini. Bagaimana pun permasalahannya yang rumit, parahnya suatu kegagalan yang didapat, kerasnya realita kehidupan bahkan kejahatan orang - orang yang ada dibelakang kita ... Utamakan sikap optimis ...

Dan yang terpenting agar kita merubah pola pikir ( untuk diri sendiri juga ... hehehe ) atau merubah cara pandang kita agar jangan terlalu melihat kekurangan diri sendiri dan mulailah untuk percaya diri agar diri kita mampu mengembangkan kelebihan yang kita miliki.









0 comments:

Post a Comment